Sofia Coppola telah membuat nama untuk dirinya sebagai seorang sutradara dengan gaya yang unik dan khas. Film-filmnya, seperti Lost in Translation dan The Virgin Suicides, dikenal dengan suasana yang seperti dalam mimpi dan studi karakter yang rumit. Coppola sekali lagi menampilkan keahliannya sebagai sutradara dalam Priscilla, sebuah eksplorasi yang memikat tentang kehidupan Priscilla Presley, wanita yang berdiri di samping Raja Rock and Roll, Elvis Presley.
Gaya Tak Tertandingi Sofia Coppola
Salah satu aspek paling menarik dari Priscilla adalah gaya tak tertandingi dari Sofia Coppola. Dari adegan pembuka, kita bisa merasakan jenis sutradara yang dia adalah, dan atmosfer yang dia ciptakan tidak akan terlupakan. Film-filmnya sering ditandai dengan kesubtilan, perhatian terhadap detail, dan estetika yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Priscilla bukan pengecualian, karena Coppola dengan mahir menghadirkan penonton ke dunia Presleys, kadang-kadang dalam kemegahan dan gemerlapnya ketenaran Elvis dan lebih sering dalam momen-momen yang lebih tenang dan intim dalam kehidupan Priscilla. Sinematografi dari Philippe Le Sourd menampilkan pencahayaan yang lembut dan komposisi yang elegan, yang sempurna melengkapi gaya khas Coppola.
Portrayal yang Luar Biasa dari Priscilla dan Elvis Presley
Adaptasi Coppola dari memoar Priscilla tahun 1985 dengan judul Elvis and Me memungkinkan penonton untuk terhubung dengan karakter-karakter secara mendalam. Kita tidak hanya merasa terikat pada riasan, lipstik, dan musik tahun 50-an, tetapi Coppola mengambil pendekatan yang segar, dengan lebih memfokuskan pada Priscilla Presley daripada pada Elvis. Pergeseran perspektif ini memberikan pengalaman, perjuangan, dan pertumbuhan Priscilla yang segar dan rumit menjadi sorotan, memberikan penonton penggambaran segar dan nuansa dari seorang wanita yang menikah dengan orang paling terkenal di dunia.
Penampilan Jacob Elordi sebagai Elvis Presley sungguh luar biasa. Meskipun penampilan Austin Butler sebagai musisi ikonis tersebut dalam film Elvis mendapat pujian kritis dan nominasi Oscar, Elordi membawa pendekatan yang berbeda, lebih meredupkan karakter tersebut. Dia berhasil menangkap karisma dan pesona panggung Elvis sambil menggali kerentanan dan kompleksitas pribadi pria tersebut. Kita melihat sisi Elvis yang jarang terlihat dalam media. Ia dimunculkan melalui mata Priscilla kali ini, dan hal itu menciptakan perspektif yang membuat kita tidak hanya menghormatinya tapi juga bingung olehnya dan kadang-kadang takut padanya.
Sementara itu, penampilan multifaset Cailee Spaeny sebagai Priscilla Presley benar-benar mencuri perhatian. Berperan sebagai Priscilla pada berbagai usia sepanjang film, Spaeny melambangkan karakter tersebut dengan kedalaman dan keaslian. Kemampuannya untuk menyampaikan peralihan dari seorang remaja yang terpesona dan bintang-bintang remaja menjadi seorang wanita dengan identitasnya sendiri sungguh luar biasa. Chemistry antara Spaeny dan Elordi di layar terasa kuat, membuat penampilan keduanya sebagai pasangan ikonis menjadi meyakinkan dan beresonansi secara emosional. Penampilan Spaeny dalam perjalanan Priscilla, dari seorang gadis muda yang terpesona oleh Elvis menjadi seorang wanita yang kuat dan mandiri, menjadi salah satu landasan emosional film ini.
Priscilla: Eksplorasi Karakter yang Mendalam
Priscilla bukanlah biopik biasa; ini adalah kajian karakter yang intim yang melampaui apa yang biasa kita lihat dalam genre belakangan ini. Pendekatan Coppola memungkinkan penonton untuk terjun ke dalam dunia dalam Priscilla dan kompleksitas hubungannya dengan Elvis. Melalui lensanya, kita menyaksikan kegembiraan dan kesedihan dalam kehidupan Priscilla, mulai dari momen-momen penuh semangat ketika berbagi ketenaran Elvis hingga perjuangan diam-diam dalam menemukan identitasnya sendiri di bayang-bayang Sang Raja. Film ini serius seperti film roman, tetapi yang menarik di sini adalah salah satunya adalah seorang legenda rock and roll. Melihat adegan-adegan kehidupan Priscilla yang mendebarkan dengan Elvis diselingi dengan adegan-adegan nya di sekolah menegaskan maksud Coppola.
Meskipun film ini kadang-kadang terasa sedikit monoton, film ini mengajak penonton untuk menjalani kisahnya dengan intensitas yang luar biasa. Kita melihat bagaimana Priscilla diperhatikan, apa yang dia kenakan, dan bagaimana Elvis membentuknya menjadi wanita yang dia inginkan. Kita melihat reaksinya terhadap kehidupan asmara high-profile-nya dan Coppola selalu tahu kapan harus memfokuskan kamera pada wajahnya. Saat film berakhir, terasa seperti film ini meredup tanpa menimbulkan emosi yang mengejutkan. Namun, perjalanan Priscilla yang tenang ini tetap kuat dan luar biasa untuk disaksikan.
Sebuah Permata Sinematik yang Mengagumkan
Priscilla adalah permata sinematik yang memberikan penghormatan pada Priscilla Presley, menyajikan potret yang intim dan beresonansi emosional tentang kehidupannya yang penuh gejolak. Suara dan gaya khas Sofia Coppola bersinar terang dalam film ini, membawa pendekatan uniknya ke dunia bioskop biografi. Penampilan setia Elordi sebagai Elvis Presley dan penampilan memukau Spaeny sebagai Priscilla harus dilihat sendiri untuk dipercaya. Priscilla adalah drama yang menggugah yang menampilkan kekuatan cinta, pengorbanan, dan pertumbuhan. Ini adalah bukti akan kemampuan Sofia Coppola sebagai sutradara dan kemampuannya dalam menciptakan cerita yang emosional dan kuat yang melebihi yang biasa. Meskipun memiliki beberapa masalah di sana-sini, ini adalah film yang wajib ditonton bagi siapa saja yang menghargai sinema yang berpikir dan memukau secara visual.
Skor: 7/10
Seperti kebijakan ulasan JendelaFilm menjelaskan, skor 7 setara dengan “Baik.” Sebuah karya hiburan yang berhasil yang layak untuk ditonton, tetapi mungkin tidak menarik bagi semua orang.
Disklaimer: JendelaFilm menghadiri Festival Film New York untuk ulasan Priscilla kami.